Sahabat? Harus kompak dong!

Pada suatu pagi di dalam kelas, terjadi perbincangan serius diantara 4 orang perempuan.

"Aduh gimana sih, Ra! Kita kan udah bikin janji dari jauh-jauh hari, kok kamu tiba-tiba gak ikut gitu sih?!" ungkap Anna, orang yang paling diantara teman-temannya.

"Tau nih! Kamu anggap kita temen bukan sih?!" lanjut Bianca, yang paling emosional diantara mereka berempat.

"Ya ampun. Kalian berdua nih, kebiasaan ya. Kan Tara juga belum kasih tau alasannya apa. Kalian jangan marah-marah dulu dong." ungkap Liana, si paling sabar.

Butuh waktu cukup lama untuk meredakan emosi Anna dan Bianca. Mereka tak henti-hentinya berteriak sambil memarahi Anna. Walaupun begitu, Anna tetap tenang dan diam mendengarkan kata-kata pedas yang dilontarkan oleh kedua temannya itu.
Pada akhirnya, Liana pun tak tahan lagi mendengar teriakkan mereka.

"Astaga. Kalian ini gak ada capenya ya?! Udah puas belum kalian teriak-teriak? Kalo udah, mending sekarang kita denger penjelasan Tara dulu. Jadi Tar, kamu kenapa bisa tiba-tiba gak jadi ikut gitu?" kata Liana.

"Hmm.. Sebenernya gini teman-teman, mama aku udah gak bolehin aku pergi sama kalian lagi. Inget gak minggu lalu? Yang pas kita jalan-jalan berempat. Karena kita semua lupa waktu, aku jadi sampai rumah jam 8 malam. Mama aku marah banget." ungkap Tara dengan sedih. 

" Oh karena itu. Yaudah. Hari ini kita batalin dulu acara pergi-perginya. Kita bantuin Tara buat jelasin ke mama nya supaya dia boleh pergi sama kita lagi." ujar Liana.

Setelah sekitar 10 menit kemudian, bel pulang sekolah pun berbunyi. Tara buru-buru pulang ke rumah untuk bertemu mamanya. 

Sesampai nya di rumah, Tara masuk ke kamarnya dan mengganti bajunya terlebih dahulu. Setelah itu, ia pergi ke dapur untuk menemui mamanya. 

"Ma, aku boleh gak pergi sama teman-teman aku besok? Aku janji deh pulangnya gak malam lagi." kata Tara sambil memohon. 

"Gak! Gak boleh! Kamu tuh masih anak kecil, jangan pergi-pergi kayak gitu deh. Sekarang ini lagi banyak kasus kejahatan." larang mama. 

"Ayolah ma, please. Aku janji deh perginya gak lama-lama. Nanti aku cuma mau makan bareng mereka doang kok, abis itu aku langsung pulang."kata Tara meyakinkan mamanya.

"Benar ya? Jangan pulang lama-lama. Gak baik." kata mama. 

"Iya. Jadi boleh nih ma?" tanya Tara antusias.

"Boleh. Tapi ingat waktu ya!" ujar mama

"Siap mama!" kata Tara dengan bersemangat.
Keesokkan hari nya.. 

Tara berangkat sekolah lebih pagi daripada sebelumnya. Dia merasa sangat bahagia. 

Sesampainya Tara di sekolah, ia langsung bertemu ketiga temannya. 

"Gimana, Ra? Udah diizinin sama mama kamu?" tanya Liana. 
"Boleh. Tapi jangan pulang malem-malem lagi ya. Jangan sampai lupa waktu." jawab Tara. 
"Iya iya. Oh ya, maafin aku ya kemarin uda nyalah-nyalahin kamu tanpa ddnger penjelasan kamu dulu. Maaf ya, Ra." kata Anna memohon.
"Iya aku juga minta maaf ya, Ra." lanjut Bianca. 
"Iya gapapa kok. Tapi lain kali jangan kayak gitu lagi ya. Kamu harus dengerin penjelasan orang lain dulu." kata Tara dengan tenang. 
"Udah nih maaf-maafan nya? Jadi siap gak nih hari ini makan sebanyak-banyaknya? Aku yang traktir deh!" kata Liana. 
"Wah mau mau!!" ujar Anna, Tara, dan Bianca dengan kompak. 
Mereka pun kembali bersikap seperti biasa. Tidak ada lagi pertengkaran diantara mereka. Mungkin kedepannya akan ada lagi masalah, tapi mereka harus bisa menghadapinya dengan bijaksana. Karena dengan itulah, pertemanan mereka akan bertahan selama-lamanya.



Comments

Popular posts from this blog

Diponegoro

Mengapa Saya Memilih SMA 68?

Modernisasi Batik untuk Anak Muda